parboaboa

Timur Tengah Semakin Memanas, Israel Nyatakan Siap Perang

Fika | Internasional | 06-04-2024

Ilustrasi para tentara bersiap untuk melakukan penyerangan dalam konflik peperangan. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA, Medan – Situasi di Timur Tengah kian memanas, seiring dengan pernyataan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu yang mengeluarkan pernyataan siap perang melawan Iran.

Pernyataan Perdana Menteri Israel itu membuat negara sekutu utamanya yaitu Amerika Serikat langsung bersiaga penuh. Hal ini untuk mengantisipasi serangan Iran di Timur Tengah. Amerika Serikat bersiaga penuh dengan prediksi Iran akan melakukan serangan balasan ke Israel minggu depan.

Pasalnya, serangan balasan Israel ke Iran sebelumnya telah menewaskan komandan tinggi Iran yaitu Brigadir Jenderal Mohammad Reza Zahedi dan Mohammad Hadi Haji Rahimi. Diperkirakan Iran akan melakukan serangan balasan dengan menargetkan beberapa aset Israel atau Amerika atas serangan sebelumnya di Damaskus.

Bahkan diperkirakan, serangan yang diperkirakan akan segera dilancarkan oleh Iran telah menjadi topik utama dalam diskusi antara Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dalam sebuah pembicaraan melalui telepon, Kamis (04/04/2024).

Hingga saat ini, kedua negara yang bersekutu ini belum bisa memprediksi kapan dan bagaimana pastinya Iran akan melakukan serangan balik. Walaupun sebelumnya, Amerika telah memberitahu Iran bahwa pihaknya tidak terlibat dan tidak mengetahui serangan terhadap kedutaan Iran di Suriah. 

AS juga telah memberikan peringatan kepada Iran agar tidak mengincar aset-aset Amerika di Israel. “Amerika Serikat tidak terlibat dalam serangan itu. Kami juga tidak mengetahui sebelumnya,” ujar juru bicara Departemen Luar Negeri AS, dilansir dari The Economics Time, Sabtu (06/04/2024). 

Bahkan, AS juga telah memperingatkan Iran untuk tidak menggunakan serangan Israel di Damaskus sebagai alasan untuk menyerang personel dan fasilitas Amerika Serikat. 

Diketahui bahwa peringatan dari AS ini merupakan tanggapan atas pesan dari Iran yang menyalahkan AS atas terjadinya serangan di Damaskus. Walaupun AS sendiri tidak menyampaikan pastinya seperti apa pesan awal dari Iran.

Serangan balasan Iran kepada Israel nantinya akan menjamin tingkat eskalasi yang cepat yang saat ini semakin penuh gejolak di kawasan Timur Tengah.

Mengingat, selama ini Israel telah melakukan banyak serangan terhadap beberapa aset yang didukung Iran di Suriah. Bahkan, Israel sering menargetkan pengiriman senjata yang ditujukan untuk Hizbullah, proksi Iran yang kuat di Lebanon.

Serangan Israel terhadap kedutaan Iran di Suriah menunjukkan semakin tingginya eskalasi perang antara kedua negara ini. Pasalnya, kedutaan merupakan wilayah kedaulatan negara yang diwakilinya.

Setelah serangan itu, Iran bersumpah akan melakukan pembalasan dendam. Mengingat dalam serangan Israel ke kompleks kedutaan Iran di Suriah, telah menewaskan sedikitnya tujuh pejabat tinggi Iran.

Dalam sebuah pesan yang dituliskan oleh Wakil Kepala Staf Presiden Iran, Mohammad Jamshidi mengatakan Republik Islam Iran memperingatkan para pemimpin AS agar tidak terseret dalam jebakan Netanyahu. “Menjauhlah AS agar kamu tidak terluka.” 

Menjawab postingan Mohammad Jamshidi tersebut, Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan mereka telah menerima pesan dari Iran tersebut. Pihaknya telah menanggapi pesan Iran tersebut dengan catatan agar tidak menggunakan serangan Israel untuk membalaskannya kepada personnel dan aset Amerika Serikat. “Kami tidak ‘meminta’,” ujarnya.

Sementara itu, tentara Israel pada hari Kamis lalu telah menghentikan cuti untuk semua unit tempur karena adanya kekhawatiran tentang kemungkinan peningkatan kekerasan setelah pembunuhan jenderal Iran di Damaskus yang akan memicu alasan pembalasan dendam.

“Sesuai dengan penilaian situasi, telah diputuskan bahwa cuti akan ditangguhkan sementara untuk semua unit tempur IDF (Israel Defense Forces). IDF sedang berperang dan pengerahan pasukan terus dinilai berdasarkan kebutuhan,” tulis sebuah pernyataan dari militer Israel.

Sementara itu, pada hari sebelumnya tentara mengatakan telah memanggil pasukan cadangan untuk memperkuat pertahanan udara. Wartawan Reuters dan penduduk Tel Aviv mengatakan bahwa pada hari Kamis lalu layanan GPS telah terganggu. 

Terganggunya layanan GPS diduga merupakan tindakan yang dimaksudkan untuk menangkal peluru kendali. 

Iran sendiri telah bersumpah akan membalaskan pembunuhan dua jenderal dan lima penasihat militernya dalam serangan udara terhadap kompleks diplomatik Iran di Ibu Kota Suriah, Damaskus pada Senin lalu.

Peristiwa ini diyakini secara luas sebagai salah satu serangan terhadap kepentingan Iran di Suriah, yang tidak dikonfirmasi atau disangkal oleh Israel dan berisiko semakin mengobarkan perang di wilayah Timur Tengah. 

Sebelumnya, Israel telah berperang melawan Hamas selama enam bulan terakhir. Setelah kelompok Islam Palestina memimpin serangan terhadap Israel Selatan pada 7 Oktober 2023 lalu. 

Israel setiap harinya juga terlibat baku tembak dengan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon. Iran juga menghindari keterlibatan langsung dalam pertempuran tersebut, sambil mendukung serangan sekutunya terhadap sasaran Israel dan AS. 

Mantan Kepala Intelijen Israel, Amos Yadlin memprediksi serangan Iran akan dilakukan pada hari Jumat terakhir. Dimana hari itu merupakan hari suci umat Islam dan merupakan hari-hari terakhir bulan Ramadhan.

Editor : Fika

Tag : #israel    #timur tengah memanas    #benyamin netanyahu   

BACA JUGA

BERITA TERBARU