Tips Kesehatan di Pesawat, Salah Satunya Jangan Pakai Celana Pendek

PARBOABOA, Medan – Menjadi penumpang pesawat biasanya tidak dikenakan dress code apapun. Kita bisa menggunakan pakaian model apa saja selama tidak menyinggung ketertiban umum.

Tak jarang, banyak orang memilih celana pendek sebagai pakaian yang dikenakan ketika menaiki pesawat, khususnya dalam penerbangan jarak jauh. Alasan utama mengenakan celana pendek adalah kenyamanan.

Selain itu, mengenakan celana pendek dengan kemeja atau Polo Shirt bisa membuat penggunanya terlihat lebih bergaya. Celana pendek juga membuat penggunanya lebih leluasa bergerak dan santai.

Akan tetapi, ternyata mengenakan celana pendek saat menumpangi pesawat tidak dianjurkan. Seorang awak kabin pesawat berpengalaman memberikan peringatan ini.

Dikutip dari akun TikTok @Tommy Cimato, yang membuat sebuah video dan mengingatkan agar orang-orang tidak mengenakan celana pendek selama penerbangan.

Tommy Cimato yang berprofesi sebagai pramugara itu mengatakan, mengenakan celana pendek dalam penerbangan berpotensi menimbulkan risiko kesehatan.

“Usahakan untuk tidak mengenakan celana pendek saat berada di pesawat. Kamu tidak akan tahu apakah pesawat itu bersih atau tidak,” katanya dalam tayang video TikToknya, Sabtu (04/05/2024).

Menurut Tommy, mengenakan celana panjang akan memperkecil risiko terkena kuman dari setiap sisi pesawat.

Walaupun celana pendek mungkin terasa lebih nyaman, ada baiknya mempertimbangkan alasan lain seperti kebersihan dan kesehatan saat bepergian dengan pesawat.

Tak hanya itu, akun yang memiliki 450 ribu lebih pengikut ini memberikan beberapa strategi kepada penontonnya untuk menikmati penerbangan yang nyaman dan aman.

Misalnya, jangan menekan tombol tuas flush di toilet pesawat dengan tangan kosong. Tombol flush di toilet sangat tidak higienis. Jadi, ketika ingin memencet tombol flush sebaiknya penumpang menggunakan tisu yang disediakan di dalam toilet.

Upayakan untuk tetap mengonsumsi air putih selama penerbangan berlangsung. Tommy menyarankan selama penerbangan konsumsilah sekitar 16 ons air.

Selain itu, ia juga menyarankan agar tidak menyandarkan kepala ke jendela pesawat. Pasalnya, bukan hanya satu orang yang melakukannya. Akan tetapi banyak orang dewasa, anak-anak yang menyentuh atau mengusapkan tangan atau benda lain di jendela pesawat.

Penumpang juga disarankan untuk tidak ragu menginformasikan kepada pramugri atau pramugara apabila merasa tidak enak badan.

“Mereka memang bertugas untuk membantu, misalnya kamu membutuhkan makanan, air, atau kantong mabuk udara. Jangan pernah ragu memberitahu mereka,” paparnya.

 Tommy juga menyarankan untuk selalu mengantongi tisu disinfektan sebelum naik ke pesawat. Pasalnya, banyak tempat yang ada di pesawat yang mungkin saja disentuh oleh orang lain dan belum dibersihkan.

Sebelum duduk di kursi pesawat, ada baiknya bersihkan dulu area tempat duduk. Sama halnya dengan kantong kursi di depan, jika ingin meletakkan barang-barang di dalamnya.

“Kita tidak tahu apa saja yang sudah disimpan di dalam kantong kursi itu,” katanya.

Membersihkan area tempat duduk dinilai dapat meminimalisir kontak dengan bakteri potensial yang ada. Sehingga, selain diri sendiri, barang-barang yang dibawa juga tetap bersih.

“Pertimbangkan juga untuk membawa kotak perlengkapan kebersihan secukupnya,” tambahnya.

Dalam tas bagasi yang bisa dibawa ke kabin pesawat, sebaiknya juga disiapkan sebuah perlengkapan kebersihan yang mencakup masker wajah, hand sanitizer, tisu disinfektan sampai pakaian cadangan yang bisa langsung digunakan di bandara tujuan.

Pakaian cadangan ini tidak hanya akan membantu menghilangkan kuman lebih cepat. Namun, dengan mengganti pakaian setelah penerbangan yang cukup panjang dapat membuat kita merasa segar kembali.

“Perjalanan dengan waktu lama dalam pesawat sering membuat kita merasa lemas. Dengan mengganti pakaian kita akan merasa segar kembali,” tandasnya.